Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas

Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas
KRITIS: Praktisi pendidikan Asep Sapa"at mengajak guru memanfaatkan teknologi. Foto: Adri/INDOPOS
"Akibatnya desparasi kompetensi guru sangat besar. Pemahaman dan keterampilan guru dalam mengefektifkan proses pembalajaran tidak terdeteksi. Ini harus jadi PR (pekerjaan rumah) besar pemerintah dalam mengembangkan kompetensi guru," kata Itje.

Persoalan-persoalan klasik itu belum terpecahkan, namun zaman terus berkembang. Teknologi komunikasi terus tumbuh secara global. Informasi dan teknologi komunikasi (ICT) diharapkan akan memacu dunia pendidikan. Namun, sayangnya, penggunaan ICT di sekolah-sekolah belum berjalan benar, akibat tidak adanya guru berpengalaman.

"Karena gurunya tidak berpengalaman, anak-anak peserta didik dibiarkan bermain sendiri ketika diajarkan ICT. Banyak yang main game, internetan, atau chatting dengan teman-temannya.”

Akibatnya ketika ICT tidak di tangan guru yang andal, maka yang terjadi hanyalah upaya mendigitalkan materi ajar yang dapat didigitalkan. Sehingga keberadaan ICT tidak mendukung proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan guru handal harus melalui pelatih guru yang andal pula. Namun, dalam diskusi ini terungkap bahwa hingga saat ini tidak banyak lembaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News