Soal Gas Tangguh, Pemerintah Enggan Disalahkan
Rabu, 23 Juli 2008 – 18:45 WIB
JAKARTA-Pemerintah tidak mau dipersalahkan terkait dengan harga gas tangguh yang dinilai merugikan negara. Harga gas yang disepakati dalam kontrak sangat rendah, karena keadaan struktur pasar yang berbeda saat itu
Deputi Operasional BP Migas Edy Purwanto mengatakan bahwa situasi pasar berubah yakni dari seller market menjadi buyers market. "Kita tidak bisa bilang siapa yang salah. Presiden, menteri pada waktu itu sudah berusaha semaksimal mungkin dengan ukuran pasar pada waktu itu", katanya di Jakrta, (23/07).
Baca Juga:
Masuknya penawaran proyek LNG baru dari Timur tengah ketika itu membuat produsen berebut pembeli. Sehingga produsen berusaha menawarkan harga yang paling kompetitif dengan skema ceiling price untuk menarik pembeli.
Namun yang disayangkan berbagai pihak, kontrak perjanjian gas tangguh menggunakan harga minyak yang dipatok dengan batas atas dengan ceiling price US $ 38 per barel, Sehingga bila harga minyak naik yang diringingi oleh harga gas tidak berpengaruh terhadap harga gas di dalam kontrak. Pada akhirnya harga gas tangguh berada jauh di bawah harga pasar, yang membuat negara merugi milyaran dolar per tahunnya. (wid)
JAKARTA-Pemerintah tidak mau dipersalahkan terkait dengan harga gas tangguh yang dinilai merugikan negara. Harga gas yang disepakati dalam kontrak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Punya Efek Merusak, Akademisi UIN: Harus Ada Regulasi Pengaturan Medsos
- Jokowi Bagi-Bagi Sembako Kepada Warga, Ada yang Menangis Karena Antre
- Mathla’ul Anwar Minta Penegak Hukum Bekerja Tanpa Pencitraan dan Drama
- Akademisi Hukum: Dewas KPK Wajib Patuhi Putusan PTUN
- Honorer Terdata BKN 1,78 Juta, Formasi PPPK 2024 Hanya 1 Jutaan, Solusinya?
- Reza Indragiri Bandingkan Kasus Vina Cirebon dengan Jampidsus Dimata-matai Densus 88