Soal Reshuffle, GP Ansor Minta Jokowi Tak Kalah oleh Tekanan Luar

jpnn.com, JAKARTA - Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
Isu itu makin panas karena banyak pihak yang terus mengeluarkan komentar.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Abdul Haris Ma'mum mengatakan, banyak pihak memiliki kepentingan dalam isu perombakan kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla kali ini.
Namun, dia menilai pihak-pihak yang berkomentar miring terhadap rencana reshuffle itu sama sekali kontraproduktif.
Alih-alih memberi pencerahan atau masukan terhadap perbaikan kinerja kabinet, pihak-pihak itu malah saling membenturkan sesama menteri sehingga menimbulkan kecurigaan satu sama lainnya.
"Reshuffle itu sepenuhnya hak prerogratif presiden. Presiden sangat paham dan tahu apa yang akan dilakukannya. Jangan asal komentar soal reshuffle," terang Abdul Haris, Jumat (11/8).
Menurut pria yang akrab disapa Sofiwi itu, Jokowi tak perlu mendengarkan komentar minor atas rencana reshuffle.
Jokowi juga tidak perlu ragu melakukan reshuffle kabinet sepanjang hal itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Wacana reshuffle kabinet berembus kencang dalam beberapa waktu terakhir.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi