Sosok Jokowi Sebetulnya Lebih Dekat kepada SBY

Sosok Jokowi Sebetulnya Lebih Dekat kepada SBY
Politisi Partai Demokrat Hayono Isman saat menyatakan diri mendukung Jokowi-JK. FOTO: Ricardo/jpnn.com

Saya pilih Jokowi, karena istilahnya sudah lolos dari 'seleksi' KPK. Saya pilih JK karena sudah lolos dari berbagai isu HAM. Jadi mereka berdua sudah bisa fokus menangani masalah-masalah rakyat dan bangsa. Tidak terganggu oleh HAM, oleh korupsi, oleh ketidakkompakan kabinet nantinya. 

Bahkan, melalui debat itu juga terlihat mana yang tulus mana yang realistis, mana yang menunjukkan kedekatan dia yang murni kepada rakyat. Semua akan terlihat dari bahasa tubuhnya dan ucapannya. Mana yang mampu mengendalikan emosinya, mana yang tidak, terlihat jelas.

Untuk kepentingan politik bernegara, apa yang hebat dari Jokowi-JK?

Saya akan merasa nyaman terhadap pengembangan demokrasi kalau presidennya Jokowi dan wapresnya JK. Kenapa? karena demokrasi akan berkembang semakin kuat, demokrasi tidak dibawa mundur ke belakang. Sangat keliru kalau kita mengatakan ada kekurangan dalam demokrasi kita, lalu mundur. Tidak benar itu.

Kita boleh tidak suka dengan demokrasi, tapi faktanya demokrasi kita ini tidak hanya melahirkan keterbukaan, tidak hanya pers itu bangkit sebagai kontrol tapi juga kekuatan ekonomi. Secara ekonomi, pers juga bergairah di daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Begitu juga perputaran uang, didorong terus ke daerah-daerah.

Ada kekurangan? iya. Kekurangan itulah yang kita perbaiki. Jadi menurut hemat saya, hal-hal yang prinsip menyangkut demokrasi, pelayanan publik, menyangkut TNI, itu saya merasa nyaman kalau dikelola oleh Jokowi-JK. Kesimpulan tersebut setelah saya mencermati debat capres-cawapres.

Dari sisi program sebagai penjarabaran visi misi, menurut saya tidak jauh dengan konsep SBY yang intinya bagaimana memperkuat ekonomi untuk sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat. 

Dari sisi TNI, seandainya Jokowi-JK memimpin bangsa ini, TNI pasti tidak akan dibawa ranah politik. Saya yakin. Jadi ini juga meneruskan programnya SBY di bidang demokrasi dimana TNI tidak masuk ranah politik tapi menjadi ranah pertahanan, menjaga wilayah NKRI dan juga menghadapi separatis. Jadi saya yakin betul dikonsep dan pemikiran Jokowi-JK sebetulnya lebih dekat dengan SBY.

ANGGOTA Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo dengan calon wakil presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News