Sudah 10 Mapala UII Diopname Akibat Kekerasan

Sedangkan Direktur Direktorat Humas UII Karina Utami Dewi memastikan hingga saat ini belum ada indikasi tersangka. Tentang adanya nama yang diduga pelaku penganiayaan terhadap Asyam juga masih dalam investigasi.
Seperti diberitakan sebelumnya Asyam sempat menulis nama pelaku penganiayaan di secarik kertas memo. Dalam catatan yang ditulis di kertas Memo Bethesda itu Asyam menyampaikan tiga poin.
Asyam sendiri yang menulis poin pertama. Selanjutnya untuk poin kedua dan ketiga ditulis oleh ibunya.
Asyam menyebut nama Yudi sebagai pelaku kekerasan. Pertama memukul punggung Asyam menggunakan rotan sebanyak sepuluh kali.
Selanjutnya, Asyam dipaksa mengangkat beban air terlalu berat. Setelah itu masih ada aksi kekerasan lanjutan oleh nama yang sama.
”Untuk nama inisial Y lebih cocok ditanyakan ke kepolisian karena kami belum dapat info. Perwakilan rektorat yang berkomunikasi dengan Polres Karanganyar adalah Wakil Rektor III Abdul Jamil. Beliau juga selaku ketua tim investigasi UII,” jelas Karina.
Selain itu Karina juga menepis anggapan tentang keterlibatan pihak luar. Sebab, sempat santer terdengar bahwa kegiatan diksar melibatkan instansi militer. Namun, Karina memastikan informasi tersebut tidak benar.(dwi/ila/ong)
Jumlah mahasiswa peserta The Great Camping (TGC) Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) atau Unisi yang menjalani rawat inap di RS JIH bertambah.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Kasus Bocah Tewas Terbakar di Tangerang, Pacar Ibunya Menghilang
- IKA UII Siap Berkontribusi untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Sadis, Seorang Istri di Inhu Aniaya Suami hingga Tewas, Motifnya tak Disangka
- Warga Banten Tewas Dikeroyok 4 Orang, 2 Pelaku Oknum TNI
- Oknum Dokter di Medan Tersangka Pencurian dengan Kekerasan, Begini Kejadiannya
- Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Jadi Tersangka Penganiayaan