Sudah Dapat Keringanan, 50 Persen Warga Australia Masih Menunggak Cicilan Rumah
Laporan media menyebutkan satu dari lima peminjam kredit rumah mengambil sikap "menghindar" dari bank. Mereka tidak mau menjawab telepon, pesan, surat elektronik, dan pesan dari pihak bank.
Data Commonwealth Bank, pemberi pinjaman terbesar di Australia, menunjukkan kecenderungan yang sama.
Dari total 210.000 kredit rumah yang ditangguhkan pembayarannya pada bulan Juni, pekan ini jumlah peminjam yang belum membayar tinggal 129.000, atau turun 48 persen.
"Penurunan signifikan [kredit yang belum dibayar] akan terus terjadi karena kebijakan penangguhan akan berakhir pada bulan Oktober," kata CEO Commonwealth Bank Matt Comyn.
"Namun kami menyadari banyak pelanggan kami yang masih memerlukan dukungan dari kami, terutama di wilayah yang paling terpengaruh COVID-19 seperti di Victoria. Ini tercermin dari adanya permintaan untuk memperpanjang penangguhan," katanya.
Dari seluruh pinjaman perbankan yang ditangguhkan pemnbayarannya hingga akhir September lalu, tercatat sepertiganya dari sektor kredit perumahan.
Potensi masalah ini disadari oleh pihak perbankan.
"Memperpanjang penangguhan hanya bisa menjadi pilihan apabila ada kepastian tentang pulihnya pendapatan untuk membayar utang," kata Rachel Slade dari Bank NAB.
Hampir 50 persen pinjaman kredit rumah di Australia belum dibayar meskipun telah diberikan penangguhan selama enam bulan akibat virus corona
- Ini Motif Bule Australia Menganiaya Sopir Taksi di Bali
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar