Sudirman Said: Lembaga Negara Jangan Jadi Alat Politik

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said menilai pernyataan politis petinggi Partai Demokrat menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia.
Pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai mewakili kerisauan yang dirasakan sebagian masyarakat.
AHY dan SBY menyampaikan pesan kuat dan harapan agar penyelenggara pemilu, aparat negara dan pemerintah bisa menjaga netralitas.
"Baik TNI, BIN, Polri, dan KPK. Lembaga negara dan penegak hukum jangan jadi alat politik,” tutur Sudirman, di Jakarta, Sabtu (14/1).
Sebelumnya, AHY dan SBY mengimbau penyelenggara pemilu, pemerintah, dan penegak hukum mampu melindungi kedaulatan rakyat sebagai pemilik suara dalam iklim demokrasi.
Pesan dari Presiden SBY meminta agar pemerintah tidak mencampuri terlalu jauh kontestasi Pemilu 2024.
"Mengapa? Karena sudah sepatutnya partai politik itu menjadi penyuara aspirasi publik,” ujar Sudirman.
Sudirman mengingatkan pemerintah harus mendengarkan suara masyarakat. Pasalnya, ada beragam praktik yang mengarah pada upaya menodai kredibilitas Pemilu 2024 mulai bermunculan.
Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said menilai pernyataan politis petinggi Partai Demokrat menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia.
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Demokrat Laporkan Ketua Pengadilan Tinggi Sulut ke MA dan Kejagung, Ada Apa?
- May Day, Legislator Muda Demokrat Harap Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Buruh
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Forum Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres Gibran bin Jokowi, Pengamat: Ekspresi di Negara Demokrasi