Sudirman Said: Lembaga Negara Jangan Jadi Alat Politik

Sudirman Said: Lembaga Negara Jangan Jadi Alat Politik
Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said menilai pernyataan politis petinggi Partai Demokrat menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia. Foto: Source for JPNN

“Seperti diberitakan bahwa mulai datang sekelompok masyarakat yang melaporkan ke DPR dalam rapat dengar pendapat bahwa ada potensi dan risiko kecurangan yang dilakukan oleh aparat penyelenggara Pemilu. Hal itu (laporan) yang sangat baik dan harus dihidupkan,” katanya.

Sudirman menuturkan masyarakat merindukan suara-suara seperti yang dikatakan AHY dan SBY. 

Menurutnya, safari politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo yang akan segera menyelesaikan tugasnya seyogyanya tidak dilanjutkan.

Jangan ada kesan Presiden mendorong atau membuka pintu bagi calon tertentu, dan menutup pintu bagi calon yang lain. 

Hal ini menciderai demokrasi.

"Ada ucapan, tindakan, dan gesture politik dari kepala negara kita yang dibaca seolah-olah mengendorse calon tertentu, dan tidak memberi ruang kepada calon yang lain. Ini membangun persepsi seolah ada keberpihakan. Ini suatu praktik yang tidak baik untuk demokrasi,” ucapnya.

Dia berharap semua partai politik menyerukan netralitas lembaga penegak hukum dan lembaga negara lainnya yang berkaitan dengan penyelenggaraan Pemilu 2024. 

Ibarat suatu turnamen sepak bola, kata dia, sangat wajar bila semua kesebelasan menuntut penyelenggara dan para wasit berlaku fair, menjaga netralitas, dan membangun sportivitas. 

Ketua Institut Harkat Negeri Sudirman Said menilai pernyataan politis petinggi Partai Demokrat menjadi angin segar bagi demokrasi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News