Surat Dakwaan e-KTP Tak Fokus, Cara Kerja KPK Jadi Sorotan

Dalam diskusi yang sama, pengamat hukum Yenti Garnasih mengatakan, KPK mestinya memperjelas status hukum pihak-pihak yang ada dalam surat dakwaan. Apalagi, surat dakwaan menjadi dokumen terbuka.
Yenti menegaskan, surat dakwaan merupakan akta otentik yang harus bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Namun, surat dakwaan KPK sering kali menyeret nama-nama yang belum tentu terlibat dalam korupsi.
Karenanya Yenti mengatakan, mestinya penyebutan nama dalam surat dakwaan juga disertai bukti. “Sprindik (surat perintah penyidikan, red) bocor saja ributnya minta ampun, apalagi ini surat dakwaan,” tuturnya.
Dalam pandangan Yenti, KPK akhir-akhir ini seolah tidak bisa membuat surat dakwaan yang baik. Penyebutan nama-nama dalam surat dakwaan ternyata juga sering tidak ada kaitannya dengan perkara.
“Kadang KPK memang nekat dalam membuat surat dakwaan. Tapi mungkin karena dia lembaga superbodi,” ujarnya.
Pada diskusi itu, Ketua Umum Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Muhammad Ismak mengatakan, KPK biasanya memang menerapkan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP tentang penyertaan. Namun, Ismak juga melihat kebiasaan lainnya di KPK.
Menurutnya, sering kali KPK tidak menjerat pihak-pihak yang disebut ikut serta. “Ini malah jadi beban di masa depan,” katanya.
Sedangkan pegiat antikorupsi Uchok Sky Khadafi mengingatkan KPK agar tidak alergi terhadap kritik. Menurutnya, selama ini upaya mengkritik KPK justru dianggap sebagai upaya melemahkan lembaga antirasuah itu.
Cara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyusun surat dakwaan perkara kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) mengundang kritik. Sebab, surat
- YATBL Laporkan Muhammad Kadafi ke Bareskrim Polri
- KPK Tunjuk Plt Baru untuk Isi Kekosongan Jabatan, Tessa Mahardhika Ikut Dipromosikan
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN