Tahanan Tewas Disiksa, LBH Medan Desak Kapolda Irjen Panca Turun Tangan

Tahanan Tewas Disiksa, LBH Medan Desak Kapolda Irjen Panca Turun Tangan
Ilustrasi tahanan tewas dianiaya di dalam sel. Foto: dok JPNN.com

Tak lama, Andi lalu memerintahkan Nino Pratama Aritonang, untuk memberikan handphone kepada korban agar menghubungi keluarganya, untuk meminta uang kebersamaan.

Korban pun lalu menghubungi nomor keluarganya, tetapi tidak aktif. Karena kesal, Wily Sanjaya dan Nino Pratama langsung memukul punggung korban dari arah belakang.

Penganiayaan itu pun juga dilakukan oleh Hendra Siregar dengan memukul di bagian pundak yang kemudian dilanjutkan oleh Nino dengan memukul bagian mulut almarhum dengan menggunakan bola karet yang dibungkus menggunakan baju miliknya.

Setelah itu, Andi Arpino kembali menyuruh Hendra untuk menghubungi keluarganya. Permintaan itu pun kembali dituruti oleh korban.

Telepon dari korban diterima oleh keluarganya bernama Hermansyah.

"Minta tolong dulu aku bantu di sini, sekarang aku sudah di RTP Block G, disini ada uang kebersamaan untuk bayar uang air minum," ujar korban kepada keluarganya.

Hermansyah pun menanyakan jumlah uang kebersamaan yang diminta para pelaku kepada korban. Hendra lantas menjawab uang tersebut sebesar Rp 2 juta.

Mendengar hal itu, Hermansyah meminta agar korban memberikan handphone tersebut kepada salah satu pelaku. Para pelaku menyebut bahwa uang Rp 2 juta tersebut bisa dicicil.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan angkat bicara terkait tewasnya seorang tahanan Polrestabes Medan bernama Hendra Syahputra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News