Tahanan Tewas Disiksa, LBH Medan Desak Kapolda Irjen Panca Turun Tangan

Tahanan Tewas Disiksa, LBH Medan Desak Kapolda Irjen Panca Turun Tangan
Ilustrasi tahanan tewas dianiaya di dalam sel. Foto: dok JPNN.com

Oleh karena itu, LBH meminta agar Irjen Panca menindak tegas anak buahnya jika terbukti terlibat dalam kasus penyiksaan terhadap Hendra Syahputra ini. Dengan begitu, anggota Polri dapat menunjukkan tanggung jawabnya dalam menegakkan keadilan di masyarakat.

"Hal ini guna membuktikan adanya tanggung jawab hukum dan moral yang seyogianya dilakukan Kapoldasu dan Kaporestabes Medan, seraya menghindari prespektif negatif masyarkat terhadap institusi Polri," pungkasnya.

Terkait dugaan keterlibatan Leonardo Sinaga ini, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa menyebut pihaknya masih terus mendalami terkait hal itu. Proses pemeriksaan terhadap Leonardo pun masih terus dilakukan.

"Kepada yang bersangkutan (Leonardo) sudah kami ambil keterangan. Kami juga terus melakukan proses penyelidikan," sebutnya.

Dalam dakwaan tersebut dijelaskan bahwa peristiwa itu berawal pada November 2021 lalu, saat korban pertama kali dimasukkan ke dalam tahanan karena kasus pencabulan.

Setelah itu, seorang tahanan bernama Andi Arpino dipanggil oleh penjaga tahanan untuk mengantar korban ke bagian Blok G. Tak lama, Andi lalu memeras korban dengan meminta uang kebersamaan sebesar Rp 2 juta.

"Yang mana setiap tahanan harus membayar uang kebersamaan kepada Andi Arpino," ujarnya.

Namun, uang tersebut tidak diberikan oleh korban. Akibat tak diberikan, tahanan Juliusman Zebua lalu memukul korban dari arah belakang hingga terjatuh.

pemukulan yang dilakukan Juliusman itu sempat dihentikan oleh Andi. Dia lalu membawa korban untuk duduk.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan angkat bicara terkait tewasnya seorang tahanan Polrestabes Medan bernama Hendra Syahputra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News