Tak Mungkin Minta Perlindungan Polisi
Rabu, 04 November 2009 – 20:41 WIB
JAKARTA- Dalam rekaman yang diperdengarkan di persidangan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (3/110, Anggodo Widjojo sempat tersadap KPK berniat membunuh Chandra Hamzah di dalam tahanan kepolisian. Untuk melindunginya, tim pengacara tak minta bantuan kepolisian atau kejaksaan, tapi memilih minta perlindungan dari pimpinan KPK. Kini setelah penahanannya ditangguhkan, pengacara Bibit-Chandra meminta ancaman Anggodo itu dijadikan dasar awal kepolisian untuk memperkarakan adik buronan KPK Anggoro Widjojo itu.
"Karena kata Anggodo mau dipateni (dibunuh,red), maka kami desak pimpinan (KPK) untuk melindunginya," ucap pengacara Bambang Widjojanto di Jakarta, Rabu (4/11). Perkataan Anggodo tersebut, lanjut Bambang sudah masuk klasifikasi percobaan ancaman pembunuhan. Lalu kenapa tak minta bantuan keselamatan ke kepolisian? Menurut aktivis antikorupsi ini, permintaan tersebut tak mungkin diajukan karena pangkal dari penahanan Bibit-Chandra adalah perseteruan antara pimpinana KPK dan kepolisian.
Baca Juga:
Setelah mendengar rekaman percakapan Anggodo untuk merekayasa kasus Bibit-Chandra, seharusnya tak ada lagi keraguan dari kepolisian untuk menghentikan kasusnya. "Kami khawatir polisi justru mendesak kasusnya samapai ke pengadilan. Menurut kami justru tak ada kasus, kalau tidak di-SP3, kepolisian melawan informasi (rekaman hasil sadapa KPK) yang beredar di publik," tegas Bambang. (pra/JPNN)
JAKARTA- Dalam rekaman yang diperdengarkan di persidangan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (3/110, Anggodo Widjojo sempat tersadap KPK berniat membunuh
Redaktur & Reporter : Soetomo
BERITA TERKAIT
- Masuk Bursa Bacagub DKI Jakarta, Heru Budi: Hari Esok Penuh Misteri
- Bisakah Pasien Kanker Berpuasa di Bulan Ramadan, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Pangan Menjelang Lebaran
- Kecelakaan Kapal Korea, Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK WNI
- Menteri PPPA Apresiasi Pertamina Bina Program Pemberdayaan Perempuan & Anak di Sulsel
- Amankan Lebaran Idulfitri 2024, Ribuan Personel Gabungan di Sumsel Diterjunkan