Tak Semua Senang AS-Iran Mesra
Israel-Washington Bisa Jadi Tegang
Senin, 30 September 2013 – 06:57 WIB
Presiden yang menggantikan Mahmoud Ahmadinejad tersebut memang bilang bahwa perundingan program nuklir di Iran bisa kembali dijalankan. Itu bisa mengendurkan sanksi ekonomi terhadap Teheran. Meski begitu, Iran belum menyebut konsesi apa yang akan dipakai sebagai ganti program nuklir tersebut.
Baca Juga:
Araghchi juga mengulangi pernyataan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei. Yakni, negosiasi langsung dengan Washington tak akan dihalangi meskipun pesimistis terhadap hasilnya.
Khamenei, tampaknya, memberikan kewenangan penuh terhadap Rowhani untuk berunding dengan sejumlah negara berpengaruh soal program nuklir itu. Dijadwalkan perundingan akan kembali digelar di Jenewa dalam dua minggu. Kemungkinan juga akan ada komunikasi lebih intens dengan pemerintah Obama. "Kami tidak pernah memercayai Amerika 100 persen," ujar Araghchi. "Dan ke depan, kami tetap dalam jalur yang sama," tandasnya.
Perpecahan di internal Iran terkait dengan perubahan kebijakan luar negeri Rowhani tampak jelas ketika sang presiden baru pulang dari New York, Sabtu (28/9). Para pendukungnya menyambut dengan sukacita di bandara. Sementara itu, sekelompok kecil demonstran juga datang untuk mencemoohnya. Bahkan, sempat terjadi insiden pelemparan sepatu terhadap Rowhani.
WASHINGTON - Membaiknya hubungan pemerintah Iran dan Amerika Serikat pasca pertemuan tingkat tinggi di sela Sidang Umum PBB di New York tak membuat
BERITA TERKAIT
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional