Tank Militer Kepung Kota Homs

Tank Militer Kepung Kota Homs
Tank Militer Kepung Kota Homs
"FSA akan mempertahankan kota tersebut sampai titik darah penghabisan," seru Naimi. Dia yakin, FSA mampu mengalahkan pasukan Assad. Apalagi, jumlah militer pemerintah semakin menyusut akhir-akhir ini. Represi tanpa henti itu, menurut dia, telah membuat sejumlah besar serdadu pemerintah berpaling. Mereka lantas bergabung dengan oposisi dan menjadi bagian dari FSA.

Serangan bertubi-tubi ke Homs itu membuat tim medis dan para dokter gelisah. Sebab, mereka tak lagi memiliki stok obat-obatan. Sampai-sampai, seorang dokter memanfaatkan YouTube untuk menggalang bantuan. "Kami mengharapkan bantuan dari masyarakat internasional untuk memindahkan para korban luka dari tempat ini. Jika mereka terus berada di sini, mereka akan mati," serunya.

Sementara itu, dua bom meledak di Aleppo. Assad langsung menyalahkan teroris di balik dua ledakan yang meluluhlantakkan kota terbesar Syria itu. Tak lama setelah ledakan itu, penduduk setempat mengaku mendengar baku tembak dan beberapa ledakan susulan. Konon, beberapa saat sebelum ledakan terjadi, pasukan Assad menyegel kompleks intelijen militer di Aleppo.

Stasiun televisi pemerintah menayangkan rekaman gambar yang diambil di lokasi ledakan, beberapa saat setelah insiden terjadi. Genangan darah dan serpihan tubuh manusia tampak menghiasi jalanan di Aleppo. Beberapa mayat dengan tubuh yang sudah tidak utuh lagi juga terserak di beberapa tempat. Militer Syria menyebut ledakan itu berasal dari bom mobil yang menarget pusat intelijen militer.

DAMASKUS - Aksi brutal rezim Presiden Bashar al-Assad berlanjut. Serangan militer ke Kota Homs memasuki hari ke-7 kemarin (10/2). Bersamaan dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News