Teddy Minahasa

Oleh: Dahlan Iskan

Teddy Minahasa
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ditunjukkanlah pada saya nama dokternya, tempat praktiknya dan juga nama dokter giginya.

Baca Juga:

Saya sendiri tidak kenal Teddy. Juga belum pernah bertemu. Ia jadi ajudan Wapres Jusuf Kalla di saat saya sudah sibuk berat di Surabaya. Beda generasi, beda masa pengabdian.

Namun malam saya baca di Kompas online. Ada berita yang berbeda dengan yang di media beberapa jam sebelumnya. Irjen Teddy Minahasa dinyatakan negatif. Test urinenya negatif.

Dua berita itu begitu bertentangan.

Bisa saja berita yang pagi itu salah. Bisa juga karena dilakukan tes ulang. Tapi reputasi Teddy sebagai pengguna narkoba sudah tersiar luas sepanjang hari kemarin.

Teddy tragis sekali. Ia lulusan terbaik Akpol tahun 1993. Sampai bisa terpilih menjadi ajudan wapres. Akan tetapi kariernya setelah itu tidak lagi ke atas.

Memang tidak juga ke bawah. Lebih tepat hanya ke samping: jadi kapolda Banten yang wilayahnya begitu kecil, lalu wakapolda Lampung, dan masuk ke staf ahli.

Agustus tahun lalu ia jadi kapolda lagi, namun masih di wilayah kelas B, Sumbar.

Saya bisa membayangkan betapa kaget Irjen Teddy Minahasa Putra menerima pemberitahuan jadi kapolda Jatim itu. Setelah itu tersandung kasus narkoba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News