Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah

Produsen Takut "Serbuan" Kaca Murah

Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Teknologi Kaca Nasional Masih Lemah
Lebih jauh, Yustinus menambahkan bahwa di dalam menghadapi ACFTA kali ini, pihaknya merasa sedikit pesimis. "Ketakutan kami tentunya (terhadap) adanya serangan kaca murah dari China. Mereka jauh lebih luas jaringannya. Bahkan, untuk melakukan ekspor saja, mereka sudah memiliki kapal sendiri, sehingga biaya ekspor yang mereka keluarkan lebih murah," keluhnya.

Dengan demikian, untuk mengantisipasi serangan China itu, Yustinus mengatakan bahwa peningkatan ekspor adalah upaya yang paling efektif untuk mempertahankan industri kaca nasional. "Sejak ACFTA, pasar kaca naik-turun. Maka dari itu, sejak awal tahun kami harus meningkatkan ekspor hingga 30-40 persen, dengan pasar utama ke Jepang, Australia dan New Zealand," imbuhnya. (cha/jpnn)

JAKARTA - Dalam menanggapi kondisi industri kaca nasional pasca diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), Kepala Unit Kaca Pengaman


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News