Terancam Kelaparan, Warga Venezuela Cari Tanah Air Baru

Terancam Kelaparan, Warga Venezuela Cari Tanah Air Baru
Warga Venezuela mengantre untuk masuk ke wilayah Kolombia. Foto: Reuters

jpnn.com, LIMA - Ribuan warga Venezuela berbondong-bondong menuju Peru untuk mencari suaka. Mereka mencari kesempatan untuk bisa masuk ke negara tersebut sebelum aturan baru berlaku. Yakni, syarat paspor untuk mengajukan perlindungan ke negara baru itu.

Lautan manusia tersebut datang melalui Kolombia dan Ekuador. ”Kami harus mencari kehidupan yang lebih baik. Kalau di Venezuela, kami akan kelaparan,” ujar Joander Perez kepada Aljazeera.

Pemuda 15 tahun itu rela melakukan perjalanan sepanjang 4 ribu kilometer saat tahu bahwa pemerintah Peru akan memberlakukan syarat baru. Sama dengan pengungsi lainnya. Mereka tak mau lagi bertahan di tanah air yang mengalami krisis pangan, kesehatan, dan politik.

Perdana Menteri Peru Cesar Villanueva menegaskan bahwa syarat paspor bukan untuk mengetatkan keran pengungsi. Memang, selama ini warga Amerika Selatan bebas mengunjungi negara lain tanpa visa atau paspor. Itu sesuai dengan regulasi The Andean Community.

Namun, dia mengaku khawatir jika hanya menggunakan kartu identitas untuk menerima pengungsi. Sebab, dokumen tersebut bisa saja dipalsukan. ”Kami tidak punya niat untuk menutup pintu terhadap imigran,” ujarnya kepada BBC.

Pada Jumat (24/8), hari terakhir sebelum aturan anyar berlaku, 2.500 orang sudah menyeberangi perbatasan Peru di Kota Aguas Verdes. Belum lagi ribuan warga yang dikabarkan mengantre untuk masuk ke Provinsi Tumbes.

Meski sudah menerapkan syarat ketat, pemerintah Peru masih menerapkan toleransi kepada anak-anak, lansia, dan wanita hamil.

Jubir untuk International Organization for Migration (IOM) Joel Millman mengatakan, perkembangan arus imigrasi di Venezuela makin mengkhawatirkan.

Ribuan warga Venezuela berbondong-bondong pergi. Mereka tak mau lagi bertahan di tanah air yang mengalami krisis pangan, kesehatan, dan politik

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News