Terbang Wedar Jatuh dari Langit, Gempar, Harus Ada Kemenyan

Terbang Wedar Jatuh dari Langit, Gempar, Harus Ada Kemenyan
Terbang Wedar di Desa Gading yang ukurannya besar, dipercaya jatuh dari langit. Foto: Mukhamad Rosyidi/Jawa Pos Radar Bromo

Setelah jadi, terbang itu diserahkan Mbah Kluntung kepada warga dusun yang berada di barat dusunnya. Namun, warga di sana menolak.

Dengan penolakan warga itu, Mbah Kluntung kemudian membuang terbangnya tersebut ke arah timur yakni ke Dusun Wedar.

Konon jatuhnya terbang bersinar saat itu membuat warga gempar.

Warga Wedar ternyata juga menolaknya dan kembali melemparkan ke arah barat.

"Setelah di barat ditolak lagi, dan kembali dilempar ke timur. Dari situ kemudian terbang itu menetap," kata Sihab.

Cerita menetapnya terbang itu diketahui oleh Mbah Soleh Semendi.

Mbah Semendi kemudian bertapa di sungai besar di sekitar Winongan.

Sekembalinya dari bertapa, Mbah Semendi membawa terbang yang ukurannya sama. Namun, itu katanya merupakan yang perempuan.

Terbang Wedar itu dipercaya jatuh dari langit ratusan tahun lalu dan warga menjaganya turun-temurun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News