Terkam Bayi dan Anak Sekolah

Terkam Bayi dan Anak Sekolah
Terkam Bayi dan Anak Sekolah
DENPASAR - Meski ribuan anjing liar di Pulau Dewata sudah dieliminasi untuk mencegah penyebaran virus rabies, namun korban gigitan anjing masih terus berjatuhan. Kali di Metro Denpasar, tepatnya di Pemogan, Denpasar Selatan, seorang bayi berusia satu setengah tahun jadi korban terkaman anjing liar dan harus masuk RS Sanglah Kamis (16/9).

Bayi malang itu bernama Muntano. Dia harus mengalami luka parah pada bagian wajahnya akibat terkaman anjing. Menurut keterangan ayahnya, Egidius N. Mau yang asli Kupang, NTT, peristiwa itu terjadi di rumah saat ia sedang tidur, sedangkan istrinya tengah memasak. "Anak saya sedang bermain sama saudara. Tiba-tiba saja anjing itu datang," ujar dia.

Seketika itu juga Muntano pun jadi bulan-bulanan anjing dan segera dilarikan ke IRD RS Sanglah. Dia pun harus menjalani operasi karena lukanya cukup parah.

Tim dokter menunggu enam jam untuk melakukan operasi agar kondisinya stabil dulu. Luka terbuka dialami bayi itu mulai dari dahi, mata, hingga di tengah-tengah hidung. "Anjing yang menggigit sudah langsung dibunuh," kata  Egidius.

Korban lainnya yang terus berjatuhan juga mendapat perawatan di RS Sanglah. Yakni empat orang siswa SD jadi korban keganasan anjing liar yang tiba-tiba masuk ke halaman sekolah. Peristiwa itu terjadi di SDN 1 Semarapura Kangin, Klungkung, Selasa lalu.

DENPASAR - Meski ribuan anjing liar di Pulau Dewata sudah dieliminasi untuk mencegah penyebaran virus rabies, namun korban gigitan anjing masih terus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News