Terseret Arus, Nelayan Kepri Ditangkap Polisi Malaysia
Senin, 13 Desember 2010 – 01:11 WIB
BATAM - Tiga nelayan Indonesia asal Moro, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau yang ditangkap Police Marine Di Raja Malaysia (PMDRM), Sabtu (11/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Namun ketiganya mengaku tidak sengaja masuk ke perairan Malaysia. Pasalnya, mereka mengaku hanya terseret arus laut. "Polda Kepri tidak ikut ke dalam negosiasi itu dan hanya memantau. Soalnya kalau kebanyakan, malah membuat suasana tak kondusif. Ujung-ujungnya Malaysia enggan membebaskan nelayan kita itu," tukas Yasin.
Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Polda Kepri, AKBP Yasin Kosasih membenarkan insiden tersebut. Dari keterangan petugas Malaysia yang dihubungi Yasin, ketiga nelayan Moro itu terseret arus saat memasang jaring ikan tenggiri yang panjangnya 2500 meter di sekitar perairan Karimun Anak pulau Tokong Hiu, Jumat (10/12) sekitar pukul 19.00 WIB, hingga akhirnya nyeberang ke peraian pulau Pisang milik Malaysia pada Sabtu (11/12) dini hari.
Ketiga nelayan tersebut yakni juru mudi kapal Wahid, serta dua anak buah kapal (ABK) Sriwijaya-2 GT 03 R8 No 3189, Kacong dan Doyok. Menurut Yasin, petugas Konsulat Jenderal RI (Konjen RI) di Johor yang dipimpin Dewanto, Kasi DKP Karimun Yusufianysah beserta pemilik kapal Anto, saat ini (12/12) sedang negosiasi pembebasan nelayan yang ditahan di kantor Polisi Pontian Malaysia.
Baca Juga:
BATAM - Tiga nelayan Indonesia asal Moro, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau yang ditangkap Police Marine Di Raja Malaysia (PMDRM), Sabtu (11/12)
BERITA TERKAIT
- 5 Mahasiswa Ini Ditangkap Polisi saat Pesta Miras dan Ganja, Duh
- GIGI Hingga Virgoun Siap Meriahkan Gebyar Gernas BBI BBWI 2024 di Riau
- SPBU Mini Tiba-Tiba Meledak, 3 Rumah Warga Ludes Terbakar
- Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini Ada di 5 Lokasi, Catat Biayanya
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara