Tiap Bulan, Subsidi Ekstra Rp 5 T
Selasa, 03 April 2012 – 07:02 WIB
JAKARTA - Tertundanya kenaikan harga premium dan solar membuat pemerintah harus mengalokasikan alokasi ekstra anggaran subsidi. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan anggaran subsidi BBM akan membengkak antara Rp 4 " 5 triliun tiap bulan. "Dengan harga Pertamax Rp 10.200 per liter, mereka yang sudah bagus pakai Pertamax, akan kembali ke Premium karena selisihnya yang terlalu jauh," kata Agus. Dalam APBNP 2012, konsumsi BBM bersubsidi dijatah 40 miliar liter. Jika harga BBM tidak naik hingga akhir tahun, kuota subsidi BBM akan membengkak hingga 47 miliar liter.
"Kalau tertunda akan ada tambahan kira-kira Rp 4-5 triliun," kata Menkeu di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, kemarin. Subsidi ekstra tersebut akan diambilkan dari anggaran cadangan risiko energi. Pemerintah juga mesti menunda sejumlah anggaran yang tidak prioritas.
Tertundanya kenaikan harga BBM juga bakal menyebabkan bertambahnya konsumsi BBM bersubsidi. Dengan harga bensin dan solar yang hanya Rp 4.500 per liter, disparitas dengan negara-negara lain makin tinggi. Ini akan membuat potensi penyelundupan makin besar. Disparitas harga juga akan membuat banyaknya konsumen Pertamax yang beralih ke Premium.
Baca Juga:
JAKARTA - Tertundanya kenaikan harga premium dan solar membuat pemerintah harus mengalokasikan alokasi ekstra anggaran subsidi. Menkeu Agus Martowardojo
BERITA TERKAIT
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun