Tinggi, Minat Adopsi Anak Korban Wasior

Tinggi, Minat Adopsi Anak Korban Wasior
Tinggi, Minat Adopsi Anak Korban Wasior
Salah seorang warga yang datang mencari adak adopsi mengaku, dirinya datang setelah mendengar kabar ada anak harus hidup sebatang kara karena ayah-ibunya ikut menjadi korban banjir bandang. ‘’Saya dapat informasi kalau ada anak yang kehilangan orang tuanya. Makanya saya datang untuk tanya,’’ ujar pasangan suami istri yang enggan menyebut identitasnya kepada Radar Sorong (Grup JPNN).

Pengumuman bahwa Posko tidak melayani adposi anak ini ditempatkan pada tenda panitia yang melayani pendaftaran pengungsi dan PNS Teluk Wondama serta anak sekolah. Untuk anak sekolah, untuk sementara panitia baru melayani SD dan SMP, sedangkan SMA masih dikoordinasikan dengan pihak sekolah dan dinas pendidikan.

Posko Penanggulangan Bencana mengarahkan murid SD asal pengungsi Wasior dapat bersekolah di SD Padma,sedangkan SMP di SMP YPPK. ‘’Untuk sementara yang SMA belum kita layani.Masih akan kita data untuk segera ditangani,’’ ujar seorang secretariat di Posko.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Formal dan Informal Kementerian Pendidikan RI,kemarin menurunkan timnya untuk mendata anak usia dini. Kepala Bidang PLS (Pendidikan Luar Sekolah) Kabupaten Manokwari,Semedi menyatakan,tim  yang dipimpin Yulianus Motte ini mendata anak usia dini 2-6 tahun agar dapat mengikut pendidikan PAUD. ‘’PLS juga sudah membuka PAUD bagi anak-anak pengungsi,’’ ujar Semedi. (lm/sam/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Warga Belawan Bentrok

MANOKWARI -- Pemberitaan yang menyebut banyak anak korban banjir bandang Wasior yang kehilangan orang tua, punya dampak tersendiri. Sejumlah pasangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News