Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah

Bisa Mengerem Permintaan USD

Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah
Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi sepakat dengan rencana pemerintah itu. ""Saya kira ini rencana yang bagus,"" ujarnya.

Ketua Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro juga sepakat dengan rencana pemerintah. Bahkan, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan agar rupiah menjadi mata uang utama dalam transaksi di pelabuhan. ""Termasuk biaya THC (terminal handling charge),"" ujarnya.

Menurut dia, penggunaan USD sering menyulitkan eksporter dan importer. Sebab, pengusaha harus menukar dahulu rupiah ke USD. Terkadang pula, mata uang USD dengan seri keluaran tahun lama tidak bisa diterima. ""Jadinya malah menyulitkan dan menghabiskan waktu,"" katanya.

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pasokan dan permintaan valas merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. ""Karena itu, likuiditas harus dijaga," tegasnya. (owi/c4/sof)


JAKARTA - Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kompak menjaga nilai tukar rupiah. Jika BI melakukan intervensi melalui operasi moneter, pemerintah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News