Transfer Baasyir dan Freddy Lewat Pondok Cabe

jpnn.com - PAMULANG - Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel, Banten jadi saksi bisu pemindahan dua narapidana kelas kakap Abu Bakar Baasyir dan Freddy Budiman, Sabtu (16/4) pagi. Freddy dibawa dari Lapas Gunung Sindur untuk dipindahkan ke Nusakambangan, sementara Baasyir sebaliknya.
Puluhan anggota Densus 88 Mabes Polri dengan senjata lengkap bersiaga di landasan bandara Pondok Cabe sejak subuh. Mereka mengawal proses pemindahan yang menggunakan pesawat terbang khusus milik Polri tersebut.
"Pukul 07.30 WIB Freddy Budiman diberangkatkan dari Lapas Gunung Sindur," ujar Kapolsek Pamulang Kompol Kristian Pau Adu kepada Tangerang Ekspres, Sabtu (16/4).
Selanjutnya dari Lapas Gunung Sindur, Freddy diterbangkan menuju Bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Mafia narkoba yang telah divonis hukuman mati dan sedang mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas kasusnya ini dipindahkan ke LP Pasir Putih, Nusakambangan.
Selanjutnya, Kristian menjelaskan, pukul 11.46 WIB, pesawat jenis Cassa 212-200 yang ditumpangi Abu Bakar Baasyir mendarat di Bandara Pondok Cabe. Prosesi pemindahan dikawal mobil patroli, dua unit Baracuda dan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Pemindahan terhadap narapidana dari Nusakambangan ke Lapas Gunung Sindur juga mendapat pengawalan ketat dari dokter dan petugas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut keterangan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, terpidana dipindahkan karena alasan kemanusiaan. Abu Bakar Baasyir dikabarkan sering sakit sehingga pemindahan ini dimaksudkan untuk memudahkan perawatan kesehatan terpidana. (bud/bha/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pro Kontra Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia
- Wamen PPPA Apresiasi Rancangan Prototipe Ruang Bersama Indonesia Karya Untar
- Menjelang IDEC 2025: Inovasi dan Kolaborasi Global demi Transformasi Kesehatan Gigi RI
- Soal Pelarangan Truk ODOL, Komisi V: Kami Sudah Menyuarakan Lama
- Good Mining Practice Jadi Kunci Keseimbangan Tambang dan Lingkungan
- Soal Kecelakaan di Purworejo, Pimpinan Komisi V Mendorong Audit Transportasi Publik