Tunda Eksekusi Mati, Jokowi Takut Sadapan Dibuka Australia?
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mendesak Presiden Joko Widodo melalui Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi terhadap para terpidana mati kasus yang sudah berada di Nusakambangan.
Dia menegaskan, penundaan yang tidak jelas dan terlalu lama akan membawa dampak yang tidak baik.
"Pertama, negara akan terlihat tidak lagi berwibawa, karena terkesan terpengaruh dengan tekanan luar negeri khususnya Australia," kata Aboebakar, Rabu (11/3).
Kedua, ia menambahkan, dampak hukuman mati untuk memberikan efek jera akan berkurang.
Ketiga, tegas politikus PKS yang karib disapa Aboe itu, masyarakat akan semakin meyakini bahwa Presiden sedang tersandera dengan sadapan Australia.
Ia mengatakan, publik akan semakin yakin bahwa kecurangan pilpres itu benar-benar nyata dan Jokowi takut bila Australia membuka aib tersebut.
"Oleh karenanya, Presiden Jokowi harus bersikap tegas dengan segera menjalankan eksekusi," tegas Aboe.
Sikap tegas ini tak hanya untuk menunjukkan marwah kedaulatan hukum, namun juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada kecurangan saat Pilpres.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mendesak Presiden Joko Widodo melalui Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi terhadap para
- Pesan Penting Kemendagri dalam Musrenbang Riau 2024
- 5 Berita Terpopuler: Seleksi PPPK, Seluruh Honorer Diangkat ASN, Gaji 13 Menanti
- Terima Kunjungan Country Head YouTube Indonesia, Ketua MPR Bamsoet Sampaikan Hal Ini
- Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Secara Menyeluruh Harus Segera Diwujudkan
- Ketua MPR Sebut Keputusan Jenderal Agus Subiyanto soal Penyebutan OPM Sudah Tepat
- Human Initiative Targetkan'Sebar Kurban' Jangkau Pelosok dan Wilayah Krisis Kemanusiaan