Tunda Eksekusi Mati, Jokowi Takut Sadapan Dibuka Australia?

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mendesak Presiden Joko Widodo melalui Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi terhadap para terpidana mati kasus yang sudah berada di Nusakambangan.
Dia menegaskan, penundaan yang tidak jelas dan terlalu lama akan membawa dampak yang tidak baik.
"Pertama, negara akan terlihat tidak lagi berwibawa, karena terkesan terpengaruh dengan tekanan luar negeri khususnya Australia," kata Aboebakar, Rabu (11/3).
Kedua, ia menambahkan, dampak hukuman mati untuk memberikan efek jera akan berkurang.
Ketiga, tegas politikus PKS yang karib disapa Aboe itu, masyarakat akan semakin meyakini bahwa Presiden sedang tersandera dengan sadapan Australia.
Ia mengatakan, publik akan semakin yakin bahwa kecurangan pilpres itu benar-benar nyata dan Jokowi takut bila Australia membuka aib tersebut.
"Oleh karenanya, Presiden Jokowi harus bersikap tegas dengan segera menjalankan eksekusi," tegas Aboe.
Sikap tegas ini tak hanya untuk menunjukkan marwah kedaulatan hukum, namun juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada kecurangan saat Pilpres.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mendesak Presiden Joko Widodo melalui Kejaksaan Agung segera melakukan eksekusi terhadap para
- Soal Pelarangan Truk ODOL, Komisi V: Kami Sudah Menyuarakan Lama
- Good Mining Practice Jadi Kunci Keseimbangan Tambang dan Lingkungan
- Soal Kecelakaan di Purworejo, Pimpinan Komisi V Mendorong Audit Transportasi Publik
- Kapsul Minyak Ikan Gabus Jadi Solusi Ampuh Bagi Penyembuhan Luka
- Lapas Narkotika Muara Beliti Rusuh, Menteri Agus Klaim Ingin Sikat HP dan Narkoba
- MUI Jabar Minta Ba’alawi dan PWI Laskar Sabilillah Berdamai