Uang Pensiun untuk Dirikan Sigepi Institut
Sabtu, 16 Maret 2013 – 06:47 WIB
Dinding-dinding ruangan itu dihiasi foto-foto Octav pada masa muda ketika badannya masih tegap. Banyak juga potret para pesilat bule, murid Octav.
Setelah menjabat tangan Jawa Pos, Octav langsung duduk di mejanya, membuka komputer dan browsing internet. "Ini yang saya ceritakan tadi. Yang ini video di YouTube ujian Sigepi. Itu foto-foto murid saya dari berbagai tempat. Kami berkomunikasi lewat internet," ujarnya sambil terus membuka tautan-tautan di website resmi Sigepi Institut.
Tak lama kemudian, seorang perempuan memasuki ruangan. Melihat sosok Octav, dia langsung mendekat ke konter. Perempuan berambut cokelat itu memberikan salam ala pencak silat kepada Octav. Badannya dibungkukkan dengan telapak tangan kanan di dada. Sapaan tersebut disambut Octav dengan jabat tangan dan ciuman pipi.
Setelah itu, murid-murid yang lain terus berdatangan. "Di sini memang saya terapkan tata cara Indonesia. Mereka boleh melakukan apa saja di luar. Tapi, kalau sudah di sini, mereka harus bersikap seperti seorang murid yang sedang berguru silat," ujar pria yang baru kehilangan sang istri tercinta tahun lalu itu.
PENCAK silat ternyata sudah mendunia. Buktinya, bela diri itu kini ada di mana-mana. Salah satunya di Berlin, Jerman. Lewat Sigepi (Silat Gerakan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor