Ultah ke-104, Ilmuwan Ini Malah Berdoa Cepat Mati

Ultah ke-104, Ilmuwan Ini Malah Berdoa Cepat Mati
David Goodall, pakar ekologi asal Australia yang berencana menjalani eutanasia alias suntik mati di Swiss. Foto: AFP

Ruangannya dikosongkan. Ilmuwan kelahiran London, Inggris, itu tidak terima. Dengan dukungan dari berbagai pihak, keputusan universitas tersebut akhirnya ditarik.

Kasus itu mungkin menjadi titik balik bagi Goodall. Mayoritas teman-temannya telah meninggal dunia. Dia pun kini tak lagi bisa mengerjakan hal-hal yang disukainya.

Sebagian pekerjaan akademisnya tak bisa dikerjakan karena Goodall tak mampu lagi membaca surat-surat elektronik yang dikirim kepadanya.

Profesor emeritus itu dulu tergabung dalam kelompok teater amatir di Perth. Dia terpaksa keluar karena tak pernah bisa ikut latihan yang digelar malam hari.

Dengan penglihatan yang pas-pasan, Goodall tak lagi bisa menyetir sendirian saat matahari telah terbenam. Dulu dia aktif bermain tenis. Tapi, pada usia 90 tahun, dia harus menyerah dengan olahraga itu.

Kecelakaan yang menimpanya beberapa bulan lalu juga membuat dia tak bisa lagi menggunakan transportasi publik untuk pergi ke kampus. Goodall tinggal sendirian dan sempat jatuh dari ranjang.

Dia jatuh dengan posisi telentang. Tidak ada yang bisa dia pegang untuk berdiri dan tak ada seorang pun yang mendengar teriakannya.

Goodall tergeletak di lantai hingga dua hari. Dia ditemukan pembantunya yang datang beberapa hari sekali dan dilarikan ke rumah sakit.

Umur panjang tak membuat David Godall bahagia. Di ulang tahunnya yang ke-104, Godall justru berdoa agar dirinya cepat mati

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News