Ultah ke-104, Ilmuwan Ini Malah Berdoa Cepat Mati

Ultah ke-104, Ilmuwan Ini Malah Berdoa Cepat Mati
David Goodall, pakar ekologi asal Australia yang berencana menjalani eutanasia alias suntik mati di Swiss. Foto: AFP

Sejak saat itu, dia dilarang naik kendaraan umum maupun menyeberang jalan sendirian. ”Dilarang dan dibatasi seperti itu membuat saya sangat sedih,” tegas Goodall.

Peraih penghargaan Order of Australia itu akhirnya membulatkan tekad untuk mengakhiri hidup. Dia dibantu organisasi Exit International yang mengampanyekan pelegalan eutanasia.

Sudah 20 tahun Goodall tergabung dengan organisasi pimpinan Philip Nitschke itu. Rencananya Goodall mengakhiri hidup di Life Circle, Besel, Swiss. Putrinya, Karen Goodall-Smith, menyerahkan segala keputusan kepada sang ayah.

Lewat situs GoFundMe, Exit International membantu penggalangan dana untuk meng-upgrade tiket pesawat Goodall dan perawat yang menemaninya.

Yaitu, dari ekonomi ke bisnis. Saat ini uang yang terkumpul mencapai AUD 17 ribu atau setara Rp 178,4 juta.

Banyak pihak yang mengkritik pemerintah Australia. Mereka menilai, seharusnya Goodall bisa meninggal dengan tenang di rumahnya sendiri, didampingi orang-orang yang mencintainya. Bukannya harus terbang jauh hingga ke negara orang hanya untuk mati. (sha/c10/dos)

Umur panjang tak membuat David Godall bahagia. Di ulang tahunnya yang ke-104, Godall justru berdoa agar dirinya cepat mati


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News