Ultras Gresik Menawar Rp 150 Juta, Ditolak Mentah - mentah

Ultras Gresik Menawar Rp 150 Juta, Ditolak Mentah - mentah
Ultra, pendukung Persegres Gresik United. Foto: IG PersegresFC

jpnn.com, GRESIK - Pendukung Persegres Gresik United benar-benar gemas melihat bagaimana klub kebanggaan mereka dikelola. Tak puas dengan kinerja manajemen, Ultras Gresik - sebutan pendukung Persegres Gresik United– - berniat masuk jajaran pengelola klub. Caranya? Mengakuisisi saham Persegres yang dimiliki Bupati Gresik Sambari Halim.

Sekjen Ultras Gresik Imam Junaidi Kusumo mengatakan sempat melakukan negosiasi dengan CEO Persegres Angga Adi Perdana. Dia mengatakan, proses tawar-menawar itu terjadi pada akhir Januari 2019. Namun, tidak ada kesepakatan lantaran Angga menolak keras tawaran tersebut.

Bukan tanpa alasan Ultras menawar saham kepemilikan Bupati Gresik Sambari Halim. Sebab, jika dilihat dari sejarahnya, sepak bola Gresik adalah milik masyarakat yang diambil alih oleh perorangan.

’’Saat pertemuan itu, kami perwakilan Ultras menawar Rp 150 juta,’’ beber pria yang kerap disapa Juned itu.

BACA JUGA: Indra Sjafri: Pak Presiden, 2013 Saya Juara AFF U-19 tapi gak Dipanggil ke Istana

Namun, tawaran tersebut ditolak karena dianggap terlalu murah untuk harga klub yang memiliki sejarah seperti Persegres.

Menurut Juned, nilai yang disodorkan itu sesuai dengan harga pasaran klub Liga 3 yang berkisar Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. ’’Pasaran Liga 3 kan segitu. Apalagi, Persegres pada musim 2019 turun kasta ke Liga 3,’’ terangnya.

Juned mengungkapkan, awal Ultras berniat mengakuisisi saham Persegres lantaran manajemen beberapa kali meminta bantuan Ultras untuk mencarikan sponsor.

Ultras berniat mengakuisisi saham Persegres lantaran manajemen beberapa kali meminta bantuan Ultras untuk mencarikan sponsor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News