UOB Kenalkan Metode Risk-First untuk Menghindari Kerugian Berlebih Saat Investasi

UOB Kenalkan Metode Risk-First untuk Menghindari Kerugian Berlebih Saat Investasi
Consumer Banking Director UOB Indonesia Henry Choi (paling kanan), Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret (kedua dari kiri), Wealth Advisory Head UOB Indonesia Diendy Liu (kiri), dan Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia Maya Rizano (kedua dari kanan) berbincang saat acara literasi media bertajuk “Preserve and Grow Your Wealth Through Risk-First Approach” di Jakarta pada Kamis, (30/3). Foto: Dok. UOB

jpnn.com, JAKARTA - UOB Indonesia terus berupaya mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan investasi.

Salah satunya dengan menggelar literasi bertajuk Preserve and Grow Your Wealth Through Risk-First Approach di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Dalam sesi ini, UOB Indonesia memberikan informasi komprehensif mengenai investasi pasar modal agar masyarakat dapat mengoptimalkan portofolio kekayaannya dan terhindar dari risiko berlebih. Hal Ini mengingat jumlah investor dalam negeri yang terus meningkat, terutama dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Namun, di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap pasar modal belum maksimal.

Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret mengatakan masyarakat perlu mengenali risiko terlebih dahulu sebelum memulai investasi.

Ada berbagai risiko yang harus dikenali, yaitu risiko diri sendiri maupun risiko dari produk yang akan diinvestasikan. Melalui pendekatan Risk-First, UOB Indonesia menekankan akan pentingnya keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.

"Masyarakat harus melakukan literasi keuangan. Pahami produk-produk investasi yang ditawarkan. Kadang kita tahu risikonya, tetapi lupa kalau produk punya risiko yang harus dipelajari. Dengan begitu kita bisa menikmati hasil investasi yang kita lakukan," kata Vera.

Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (SEI), investor di pasar modal Indonesia telah tembus 10 juta investor yang mengacu pada Single investor identification (SID) telah mencapai 10.000.028, dengan komposisi jumlah investor lokal sebesar 99,78 persen.

Sejalan dengan hal tersebut, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengungkapkan, tingkat inklusi di pasar modal meningkat pesat, yakni dari 1,55 persen pada tahun 2019 menjadi 5,19 persen pada 2022.

UOB Indonesia terus berupaya mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan investasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News