Ushaka, Wisata Pantai di Durban

Direnovasi 6 Bulan Jelang PD, Ada Jalur Khusus ke Moses Mabhida

Ushaka, Wisata Pantai di Durban
HIBUR - Aksi seniman pantomim yang menggoda seorang ibu, di depan pintu masuk restoran cepat saji di kawasan uShaka. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos.
"Dulu, jalan ini tidak dipaving. Lebarnya hanya satu meter. Tidak ada yang berani berjalan menyusuri pantai dari arah uShaka ke Moses Mabhida. Sebab, rawan terjadi perampasan," jelas Syaiful, suami Kathy yang pagi itu mengantar Jawa Pos keliling uShaka. Dia mengatakan, untuk merenovasi tempat wisata tersebut, pemerintah hanya membutuhkan waktu sekitar lima bulan.

Selain membuat jalan ke stadion, pemerintah juga memperindah dan memperluas pantai. Di dekat pantai, ditanami sejumlah pohon kelapa yang sampai kini belum tumbuh. Tampak juga lahan bakal taman di dekat pantai. Tapi belum kelihatan tanamannya. "Yang belum kelihatan hasilnya dari renovasi itu memang taman ini. Masih belum bisa tumbuh dengan baik. Maklum, baru enam bulan lalu ditanam," kata pria 46 tahun yang sudah empat tahun tinggal di Durban ini.

Pagi itu uShaka banyak dikunjungi suporter yang mengenakan berbagai atribut negara peserta Piala Dunia. Tapi, yang paling sering dijumpai tetap pendukung Bafana Bafana. Ada juga para pengunjung yang mengenakan kaus tim Spanyol dan Swiss. Waktu itu kedua tim memang akan berlaga pada sore harinya di Stadion Moses Mabhida, Durban.

Berada di uShaka, suasananya tak jauh beda dengan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Di uShaka juga terdapat berbagai permainan dan atrasi pertunjukan. Ada pertunjukan lumba-lumba, juga ricksha, semacam becak yang ditarik tenaga manusia. Penariknya menggunakan pakaian mirip orang Indian. Untuk berkeliling dengan ricksha ini harus membayar 40 rand.

Wisatawan yang datang ke Durban, hampir pasti akan mampir ke Ushaka (ditulis "uShaka", Red), wisata pantai di kota itu. Menyongsong Piala

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News