Usul Bentuk Tim Independen Buol

Kontras: Karena Warga Tak Percaya pada Polisi

Usul Bentuk Tim Independen Buol
Usul Bentuk Tim Independen Buol
JAKARTA -- Insiden kerusuhan dan penembakan di Buol, Sulawesi Tengah, memicu keprihatinan para aktivis hak asasi manusia (HAM) di  Jakarta. Mereka menilai kerusuhan yang merenggut tujuh nyawa warga sipil tersebut bisa masuk kategori pelanggaran HAM berat.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak supaya pemerintah segera membentuk tim independen untuk mengusut peristiwa itu. Tim tersebut dinilai penting karena warga sudah tidak percaya terhadap polisi. 

Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan,  pembentukan tim tersebut penting karena hingga saat ini belum ada perkembangan berarti penyelesaian kasus itu. Meskipun tim yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Jusuf Manggabarani sudah dikirim ke lokasi kerusuhan, dia menilai belum cukup.  

Menurut Haris, tim independen itu harus terdiri dari sejumlah unsur, termasuk warga sipil. "Idealnya, ada warga sipil, anggota kepolisian, Kompolnas (Komisi Kepolisian Nasional), dan Komnas HAM," katanya kemarin (4/9). Selain itu, untuk mewakili masyarakat sipil, tim tersebut juga harus melibatkan warga lokal Sulawesi Tengah.

JAKARTA -- Insiden kerusuhan dan penembakan di Buol, Sulawesi Tengah, memicu keprihatinan para aktivis hak asasi manusia (HAM) di  Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News