Wafat, Kim Jong-il Digantikan Anak

Korsel-Jepang Siaga Penuh

Wafat, Kim Jong-il Digantikan Anak
Wafat, Kim Jong-il Digantikan Anak
Tapi, kendati dianugerahi jenderal bintang empat dan diangkat menjadi wakil ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja (satu-satunya partai di Korut), Jong tetaplah pemuda 29 tahun yang amat minim pengalaman untuk memimpin. Diduga kuat, sejumlah kalangan elite Korut, terutama pihak militer, menyangsikan kemampuan Jong-un yang pernah bersekolah di Swiss dan menyukai basket serta bisbol itu.

Jadi, sangat mungkin waktu dua hari setelah kematian Kim digunakan untuk memastikan bahwa Jong-un benar-benar siap bertakhta. Menurut Daily Mail, untuk mematangkan Jong-un, sang paman, Jang Song Thaek, akan mendampingi dan bekerja di balik layar.

Beberapa jam setelah pengumuman kematian Kim, Partai Pekerja juga langsung memastikan bahwa Jong-un telah terpilih sebagai suksesor sang ayah. "Di bawah kepemimpinan Kamerad Kim Jong-un, kami telah mengubah kesedihan menjadi kekuatan dan keberanian serta mengatasi berbagai kesulitan yang kami alami," bunyi pengumuman resmi Partai Pekerja sebagaimana dikutip New York Times.

Tapi, tetap saja konfirmasi dari Partai Pekerja itu tak mampu meredakan keresahan Korea Selatan dan Jepang, dua negara tetangga yang selama ini menjadi musuh Korut. Mereka khawatir Jong-un hanya menjadi pemimpin bonek (bermodal nekat). Di belakang dia tetaplah para petinggi partai dan militer garis keras. Apalagi, sehari setelah Kim wafat, Korut diyakini malah menguji misil-misil jarak pendek mereka.

PYONGYANG - Seorang mantan dokter pribadi Kim Jong-il, sebagaimana dikutip The Guardian, pernah menyatakan bahwa pemimpin Korea Utara itu memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News