Wahabisme

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Wahabisme
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Gus Dur bisa dengan jernih menjelaskan gagasan-gagasannya itu.

Akan tetapi, ketika sekarang gagasan itu diadopsi oleh Yaqut dan dijadikan sebagai kebijakan praktis di kementerian agama, reaksi kalangan Islam menjadi lebih keras.

Hal ini sangat mungkin berkaitan dengan kredensial Yaqut yang tidak meyakinkan.

Lawan-lawan politiknya menganggap Yaqut dipilih oleh Jokowi menjadi menteri agama karena keberaniannya menghadapi kalangan yang sering dilabeli sebagai kelompok intoleran, bukan karena kemampuan keilmuannya dalam hal agama.

Komentar para warganet terhadap pernyataan Yaqut dalam trending topic kali ini juga tidak berbeda dari komentar-komentar lama yang sudah beredar.

Muncul pertanyaan mengapa video lama itu dimunculkan lagi. Ada kemungkinan hal itu merespons usulan PBNU supaya pemerintah melarang wahabisme.

Usulan ini juga memantik perdebatan di media sosial.

Selain mengusulkan pelarangan wahabisme Lembaga Dakwah PBNU juga menyarankan pemerintah melarang pelaksanaan event ‘’Hijrah Fest’’.

Beda dengan HTI dan FPI yang bentuk organisasinya jelas, wahabisme bukan organisasi melainkan sebuah ide dan gerakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News