Wamenaker: Kerja Sama Bilateral yang Baik Bisa Tingkatkan Pelindungan Bagi Pekerja Migran

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementeriaan Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan pentingnya kerja sama bilateral yang baik antara negara asal dan tujuan penempatan pekerja migran.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor mengatakan kerja sama bilateral yang baik akan menjadi perangkat untuk memberikan perlindungan bagi pekerja migran.
"Kami percaya bahwa kerja sama bilateral yang baik antara negara asal dan negara tujuan akan meningkatkan pelindungan bagi pekerja migran di negara tujuan," kata Wamenaker pada Dialog Pejabat Senior Asia-Gulf Cooperation Council (GCC) di Taguig, Filipina, Rabu (31/5).
Wamenaker menyatakan, kerja sama bilateral tersebut bisa diterjemahkan dengan perjanjian bilateral, seperti penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang mendukung dan memastikan praktik migrasi yang aman, teratur, dan memfasilitasi perekrutan yang adil dan etis.
"Yang penting lagi, di bawah MoU tersebut harus ada kontrak kerja standar yang sesuai dengan standar ILO yang mencakup jam kerja, jam istirahat, jaminan sosial, keselamatan dan kesehatan kerja, cuti dan hari libur, dan sebagainya," ucapnya.
Dia menjelaskan kontrak kerja standar terpadu ini penting, sehingga harus dibuat dan ditentukan oleh kedua pemerintah, yakni pemerintah dari negara asal dan tujuan. (jpnn)
Kemnaker mengungkapkan pentingnya kerja sama bilateral yang baik antara negara asal dan tujuan penempatan pekerja migran.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Pesan untuk Pengawas Ketenagakerjaan. Menaker Ida Fauziyah: Bekerjalah yang Luar Biasa
- Beri Penghargaan untuk 86 PNS Purnatugas, Sekjen Kemnaker: Semoga Tetap Dapat Berkarya
- Penempatan Pekerja Migran jadi Sorotan, Kemnaker Ajak P3MI Lakukan Perbaikan
- Kepala BP2MI Bertemu 8 PMI Terkendala di Taiwan
- Kemnaker Gagalkan Keberangkatan 32 Calon Pekerja Migran Nonprosedural ke Timur Tengah
- Menaker Sebut Program BLK Komunitas Solusi Bagi Lulusan Pesantren Bersaing di Dunia Kerja