Warga Surabaya Diimbau Waspada

Warga Surabaya Diimbau Waspada
Warga mengantre untuk membeli oksigen. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Selain itu, kata dia, pemerintah harus mengawal dengan mempelajari distribusi oksigen yang berjalan selama ini.

"Kalau perlu sidak stasiun pengisian oksigen atau penjual oksigen tabung yang ada di kota Surabaya," ujarnya.

Dia menyarankan Pemkot Surabaya melalui Dinas Perdagangan dan Satpol PP Surabaya bisa bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menyisir agen hingga distributor oksigen di Kota Surabaya.

Suyanto juga mewanti-wanti agar suplai oksigen di rumah sakit juga tidak boleh terlambat. Penumpukan pasien datang di UGD dan IRD Rumah Sakit melampaui batas sehingga jangkauan oksigen di rumah sakit harus sampai di pelataran.

"Jangan sampai ada pasien meninggal di pelataran gara-gara tidak tertangani kegawatdaruratannya. Pertolongan pertama oksigen jangan sampai terlambat. Kalau sedikit saja terlambat maka nyawa di UGD dan IRD tidak tertolong," ujarnya.

Sementara itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur membuka depo layanan isi ulang oksigen gratis 24 jam khusus untuk pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri yang dipusatkan di halaman Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya mulai Sabtu (17/7).

Setiap harinya disediakan 500 meter kubik atau melayani 500 tabung oksigen berukuran satu meter kubik untuk masing-masing titik layanan.

Bagi masyarakat yang membutuhkan diharuskan mendaftar melalui laman infocovid19.jatimprov.go.id, atau menghubungi call center 1500117. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Akhmad Suyanto mengingatkan untuk warga Surabaya supaya lebih hati-hati dan waspada.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News