Warga Tanah Abang Protes, Ini Penjelasan Anies

Warga Tanah Abang Protes, Ini Penjelasan Anies
Suasana warga dan pedagang kaki lima (PKL) yang memadati ruas jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/5). Libur Waisak yang bertepatan dengan digelarnya pasar rutin Tasik setiap Kamis dimanfaatkan warga untuk berbelanja, sehingga meyebabkan ruas jalan dipenuhi oleh warga dan PKL. Ilustrasi : Ismail Pohan/INDOPOS

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan baru Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal jalanan di kompleks Tanah Abang menuai pro dan kontra masyarakat setempat.

Karena itu, Anies meminta warga Tanah Abang yang mengeluh penutupan jalan agar memerhatikan jadwal blokade Jalan Jati Baru Raya.
Menurut Anies, penutupan tidak dilakukan selama 24 jam.

Anies mengatakan, penutupan jalan dimulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB sehingga warga yang ingin bekerja bisa memanfaatkan waktu luang itu.

Dia juga telah menginstruksikan Dinas Perhubungan untuk membuat pengalihan arus lalu lintas.

"Karena itu, penutupannya tidak dimulai jam enam pagi, tapi jam delapan pagi. Pengalihan arus lalu lintas supaya semua bisa memiliki akses untuk berangkat kerja untuk berangkat sekolah," kata Anies di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

Di samping itu, kata Anies, penutupan jalan hanya dilakukan pada satu jalur. Masyarakat, kata Anies, bisa menggunakan akses tersebut.

Kemudian, lanjut Anies, warga yang merasa terganggu bisa menggunakan TransJakarta secara gratis. Sebanyak sepuluh unit bus TransJakarta disiagakan untuk memobilisasi masyarakat di Jalan Jati Baru Raya.

"Warga bisa memanfaatkan TransJakarta untuk menjangkau mana saja," kata Anies.

Warga Tanah Abang mengeluhkan penutupan di area Jalan Jati Baru Raya dengan sistem waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News