Zainul: Menghina Presiden, Mengontrol Sifat Alamiah Kekuasan

Zainul: Menghina Presiden, Mengontrol Sifat Alamiah Kekuasan
Direktur Eksekutif Politika Institute Zainul Abidin Sukrin. Foto: Ist for JPNN.com

Menurutnya, karena kekuasaan gereja begitu kuat dan mengontrol tatanan sosial dan politik warganya.

Sementara di balik kekuasaan dan kekuatan gereja, ada festival korupsi yang terjadi.

"Sifat alamiah kekuasaan ini yang harus dihina, karena merugikan orang banyak. Penghinaan terhadap gereja di Eropa ini yang menjadi tonggak nilai demokrasi yang dianut oleh kita sampai saat ini. Yaitu kebebasan, kesetaraan, dan pengakuan hak," katanya.

Fakta lain, Zainul menyebut sejarah runtuhnya Orde Baru pada 1998 lalu.

Penyebabnya, karena kekuasaan pemerintah ketika itu terlalu absolut.

Kekuasaan begitu kuat dan mengontrol lini kehidupan warganya.

"Reformasi ditegakkan untuk mengusung sistem politik yang terbuka, terutama terbuka bagi warga negara untuk menghina kekuasaan yang korup dan yang menindas," katanya.

Zainul juga mengatakan, semakin berkembangnya negara demokrasi, maka akan semakin terbuka terhadap hinaan.

Pengamat politik Zainul menyebut, menghina presiden atau kekuasaan dan kebijakannya, berperan untuk mengontrol sifat alamiah kekuasaan yang cenderung korup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News