Zulkifli Tanjung Kritisi Adanya Manuver Menjelang Munas Taekwondo Indonesia

Zulkifli Tanjung Kritisi Adanya Manuver Menjelang Munas Taekwondo Indonesia
Ilustrasi atlet taekwondo di PON. Foto: kemenpora

Bahkan personel Tim Penjaringan ini sangat aktif ikut meminta surat dukungan ke pengprov-pengprov untuk mendukung salah satu calon (petahana).

"Kejadian ini pertama kali sejak PB TI berdiri dan sangat tidak terpuji. Seharusnya Munas dilaksanakan dengan fair dan sportif serta dijadikan momentum untuk mencari kandidat calon ketua umum PBTI yang terbaik untuk kemajuan prestasi taekwondo Indonesia," imbuhnya.

Prestasi taekwondo di era PB TI pimpinan  Thamrin Marzuki, jelas Zulkifli, gagal total jika dibandingkan diera kepemimpinan Pak Marciano Norman.

Pada SEA Games 2019 di Philipina team taekwondo tidak ada perolehan medali emas, SEA Games 2021 Vietnam, taekwondo hanya menyumbangkan 1 medali emas lewat Muhammad Bassam.

Hasil yang sama juga diraih pada SEA Games 2023 Kamboja melalui Megawati Tamesti Maheswari.

Yang perlu menjadi catatan penting, kata Zulkifli Tanjung, adanya sejarah buruk di mana atlet taekwondo Indonesia tidak bisa tampil di babak kualifikasi Olimpiade 2021 Tokyo karena permasalahan administrasi.

Ketiga atlet yakni Mariska Halinda (kelas 49kg), Muhammad Basam Raihan (58 kg) dan Adam Yazid Ferdiansyah (68 kg) tidak bisa bertanding meskipun sudah tiba di Amman, Yordania, tempat digelarnya Kualifikasi Olimpiade Tokyo.

"Ini adalah kesalahan paling fatal yang tidak bisa dimaafkan karena tampil di babak kualifikasi Olympic adalah mimpi semua atlet taekwondo. Namun, mimpi mereka terhapus bukan karena dikalahkan lawan dalam pertandingan tetapi terganjal masalah administrasi," kata Zulkifli.

Mantan Ketua Harian Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) Zulkifli Tanjung angkat bicara terkait rencana Munas TI di Jakarta, 4 September 2023 nanti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News