Membatik dengan Daun dan Bunga
Sabtu, 24 November 2018 – 16:36 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Asosiasi Profesi Batik Tenun Nusantara (APBTN) Bhuana berusaha mendekatkan masyarakat dengan batik. Caranya dengan menjelaskan bahwa membatik itu mudah dan sederhana. Bahkan bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah, seperti daun dan bunga. Hal itu yang terlihat dalam workshop membatik ecoprint di ITC kemarin (23/11). Acara itu diikuti seratus peserta yang berasal dari mahasiswa, SMK, dan masyarakat umum.
Cara membuat batik ecoprint sangat mudah. Peserta workshop diberi kain putih. Kemudian, peserta meletakkan daun, bunga, akar-akaran, atau bahan lainnya di atas kain. Setelah itu, kain dilipat jadi dua, lalu dipukul-pukul dengan menggunakan palu dari kayu. Hasilnya, daun menempel pada kain dan membentuk pola. Setelah selesai, peserta mencelupkan kain ke air tawas, lalu mengeringkan kain.
Baca Juga:
Naning mengatakan, warna-warna umbi-umbian seperti kunyit malah kurang kuat. "Warna oranyenya memang terang, tetapi mudah luntur. Umbi-umbian kadar airnya banyak. Jadi kurang kuat menempel di kain," sambungnya. (fit/c25/tia)
bahwa batik ecoprint itu sudah ada cukup lama. Namun, baru booming lagi ketika kampanye ecogreen semakin gencar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Koleksi Merdi Sihombing Kembali Memukau di Ajang Melbourne Fashion Festival 2024
- Fery Farhati Sowani Waldjinah di Solo, Disambut Musik Keroncong
- Pelaku UMKM Minta Ganjar Membatasi Impor Batik Terutama dari China
- Ganjar Beli Batik Motif Wahyu Temurun, Agus Samiyono: Sudah Pas Banget, Iki Tetenger Gusti
- Pengakuan Pengusaha Batik: Orderan Ramai saat Ganjar Hadiri Pameran
- Korsel Perkenalkan 'Batik Jinju Silk' di Indonesia