2009, Ekspor Industri Hasil Hutan Diprediksi Turun 20%
Produksi Pulp Gagal Penuhi Target
Kamis, 12 Februari 2009 – 17:08 WIB

2009, Ekspor Industri Hasil Hutan Diprediksi Turun 20%
Ia menjelaskan, jika kondisi perekonomian tidak ada perubahan, maka bisa diprediksikan akan terus menurun pada tahun 2009. "Penurunannya mungkin sekitar 20 persen," tuturnya.
Pada kesempatan sama, Aryanto juga mengungkapkan bahwa komoditi pulp juga mengalami penurunan produksi pada tahun 2008. Jumlah target produksi pulp yang ditentukan pemerintah pada tahun 2008 sebesar 6,15 juta ton per tahun, ternyata hasilnya hanya mencapai 5,91 juta ton per tahun. "Atau bisa dikatakan pencapaiannya hanya sebesar 96 persen," katanya.
Menurut Aryanto, penurunan angka produksi tersebut bisa jadi diakibatkan daya beli dan persediaan kayu yang semakin langka. Sementara itu, untuk produksi kertas di Indonesia sepanjang tahun 2008 juga mengalami penurunan yang hanya mampu mencapai 8,25 juta ton per tahun .
"Memang diakui, kita pun juga masih harus mengimpor bahan baku kertas itu sendiri. Untuk pulp saja, kita juga masih harus mengimpor dari Eropa. Mengapa? Karena pulp yang di Indonesia merupakan pulp yang memiliki serat pendek. Sementara dalam memproduksi kertas harus menggunakan pulp yang berserat panjang. Bahkan saat ini para produsen kertas menggunakan bahan baku campuran, yakni dari serat kayu atau pulp itu sendiri dan kertas bekas. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi yang semakin mahal," ungkap dia. (cha/jpnn)
JAKARTA - Ketatnya persaingan bisnis dan kelangkaan pasokan bahan baku telah mengakibatkan turunnya nilai ekspor industri hasil hutan sepanjang tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton
- Resmikan Rumah Ekspor Garut, Bank Mandiri Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru
- Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting