5 Tersangka Korupsi Pembangunan Monumen Islam Samudera Pasai Tidak Ditahan

5 Tersangka Korupsi Pembangunan Monumen Islam Samudera Pasai Tidak Ditahan
Monumen Islam Samudera Pasai di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. ANTARA/HO

jpnn.com, BANDA ACEH - Kejaksaan Negeri Aceh Utara menetapkan lima orang sebagai tersangka korupsi pembangunan monumen Islam Samudera Pasai, dengan total anggaran Rp 49,1 miliar.

Kelima tersangka tersebut yakni berinisial F selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), N selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), P selaku pengawas proyek, serta T dan R masing-masing selaku rekanan.

Kepala Kejari Aceh Utara Diah Ayu Hartati mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan sejumlah alat bukti, serta keterangan ahli. 

Namun demikian, para tersangka itu tidak dijebloskan ke tahanan.

“Ada lima tersangka yang ditetapkan, mereka tidak ditahan,” kata Diah Ayu di Aceh Utara, Sabtu (8/8). 

Diah menjelaskan kerugian negara yang diakibatkan dugaan tindak pidana korupsi tersebut diperkirakan mencapai Rp 20 miliar. 

Menurut dia, dana pembangunan monumen Islam Samudera Pasai bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Diah Ayu menjelaskan pembangunan monumen tersebut dikerjakan lima perusahaan sejak 2012 hingga 2017.

Kejari Aceh Utara menetapkan lima tersangka korupsi pembangunan monumen Islam Samudera Pasai. Kendati demikian, para tersangka dalam kasus yang diduga merugikan negara Rp 20 miliar itu tidak ditahan. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News