Anak Buah Prabowo Sebut Isu Makar Terlalu Dibesarkan

jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Gerindra di DPR, Sodik Mudjahid mengkritik Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang melarang warga menggelar aksi salat Jumat di Jalan Sudirman-MH Thamrin pada 2 Desember (212) mendatang dan pernyataannya soal adanya upaya makar.
Menurutnya, melarang warga negara menyampaikan aspirasi justru merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Padahal, katanya, warga hanya ingin menyuarakan aspirasi tentang penegakan hukum bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok. “Yakni penegakan hukum bagi penista agama," kata Sodik melalui pesan singkat, Jumat (25/11).
Sodik menegaskan, massa demonstran yang terus memantau kasus dugaan penistaan agama merupakan pengawal NKRI. Karenanya dia juga menyesalkan langkah Kapolri mencuatkan isu makar jelang aksi 212.
Terlebih, sambungnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo justru menyebut tidak ada upaya makar. "Isu makar terlalu dibesar-besarkan," tegasnya.
Kalau toh benar ada kelompok yang hendak menunggangi demo 212, Sodik meyakini Polri dan TNI pasti bisa mengatasinya. "Pasti itu kekuatan kecil dan bisa diatasi dengan baik oleh Polri dan TNI yang sangat kuat," tutur anak buah Prabowo Subianto di Gerindra itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Gerindra di DPR, Sodik Mudjahid mengkritik Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang melarang warga menggelar aksi salat Jumat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemiskinan Jatim Turun Signifikan, Kerja Nyata Khofifah Jadi Acuan Daerah Lain
- Kemenag Tetapkan Target Zakat Nasional Rp 51 Triliun dalam RKAT 2025
- Zarof Ricar Pernah Terima Rp 50 M Terkait Perkara Gula, Ini Pengakuannya
- Beri Efek Jera, Bea Cukai Pasuruan Musnahkan BKC Ilegal Senilai Rp 11,3 Miliar
- Polda Jabar Amankan 2 Joki UTBK-SNBT di Kampus UPI
- Epson Apresiasi Langkah Polri Bongkar Tempat Produksi Tinta Palsu, Pelaku Minta Maaf