Aplikator Angkutan Online Jangan Asal Terima Pengemudi

Aplikator Angkutan Online Jangan Asal Terima Pengemudi
Taksi online. Foto: JPG

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta aplikator Angkutan Sewa Khusus (ASK) bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan penumpang.

Hal ini dipinta Budi menyusul terjadinya pembunuhan yang menimpa penumpang angkutan sewa khusus bernama Yun Siska Rochani, pekan lalu (18/3).

"Kami akan minta kepada aplikator untuk memperbaiki sistem keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa ASK agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Satu badan usaha transportasi ada standar level of service contohnya pengemudi harus sama dengan data yang ada di aplikasi," tutur Budi.

Mantan dirut AP II ini juga mengimbau agar pihak aplikator ASK bisa datang dan memberikan tanggung jawab kepada keluarga korban.

"Saya mengharapkan mereka (aplikator) harus datang, harus tanggung jawab. Ini suatu kehilangan yang besar bagi keluarga almarhum. Secara umum memang ada yang diselesaikan berkaitan dengan tanggung jawab apakah itu asuransi dan lain-lain," ujarnya.

Untuk menjamin keamanan bagi pengguna jasa ASK, Budi juga meminta aplikator agar memperhatikan pola rekrutmen pengemudi yang dilakukan oleh perusahaan mitranya.

Hal itu sambung Budi, bisa dilakukan dengan tatap muka dan melihat track record bersangkutan pada saat proses rekrutmen.

"Harus ada screening bagi orang yang akan menjadi pengemudi, artinya aplikator harus melakukan itu dengan baik. Setiap orang punya hak untuk mendapatkan penghidupan termasuk sebagai pengemudi tetapi aplikator itu harus memilih mana orang yang memang layak menjadi pengemudi ASK. Melalui dashboard kita nanti bisa tahu bahwasanya proses rekrutmen dilakukan dengan baik atau tidak," terang Budi.(chi/jpnn)


Imbauan itu diminta menyusul terjadinya pembunuhan yang menimpa penumpang angkutan sewa khusus bernama Yun Siska Rochani, pada pekan lalu.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News