Artis Suka Empedu, Sutiyoso Gemar King Kobra

Artis Suka Empedu, Sutiyoso Gemar King Kobra
Ular dibersikan dan dipisahkan dari empedunya sebelum dimasak. FOTO: JAWA POS

jpnn.com - BAGI para penggemar makanan ekstrem di Jakarta, kawasan Mangga Besar, Jakatya Barat disebut sebagai surganya.

Bahkan selain warga Jakarta, makanan-makanan ekstrem di Mangga Besar juga menjadi favorit para turis. Di antaranya turis Tiongkok, Taiwan dan Korea. 

Bahkan beberapa pejabat dan artis pun juga jadi pelanggan. Menurut pemilik restoran King Cobra, biasanya para artis menggemari empedu ular untuk kecantikan. Diyakinim empedu bisa membuat kulit lebih mulus dan bersinar. 

Selain itu, dulu mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga menjadi pelanggan restoran miliknya. "Biasanya pesan menu King Cobra," kata Erika sambil menunjukkan foto Sutiyoso saat makan di restorannya. 

Cita rasa kuliner ekstrem sebenarnya bergantung pada racikan bumbu dan ramuan. Sate buaya misalnya. Daging buaya bertekstur lembut dan mudah hancur. 

Saat dibumbui bumbu kacang, rasanya tidak jauh beda dengan sate ayam. Rasa daging buaya baru terasa jelas ketika bumbu dihilangkan. Ada sensai asam dan bau tengi dibalut rempah-rempah.

Beda lagi dengan daging kobra goreng. Biasanya kobra goreng yang sudah dipotong-potong itu diolesi mentega dan kecap. Rasanya juga mirip ayam. 

Tapi butuh kehati-hatian menyantap hewan melata ini. Sebab, ada tulang menyerupai duri di setiap inci tubuhnya. Jadi jangan sampai duri itu melukai mulut Anda. (ary/yuz/mas) 

BAGI para penggemar makanan ekstrem di Jakarta, kawasan Mangga Besar, Jakatya Barat disebut sebagai surganya. Bahkan selain warga Jakarta, makanan-makanan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News