Asean Minta Sanksi Myanmar Dicabut
Minggu, 16 Januari 2011 – 21:21 WIB
Selain membahas mengenai Myanmar, pertemuan pertama para menlu itu membicarakan sengketa perbatasan laut dan perebutan sejumlah pulau di laut China Selatan antara China dan sejumlah anggota Asean. Antara lain perebutan Pulau Spratley dan Parcel antara China dan Vietnam. Marty menyebut diperlukan dialog-dialog lebih lanjut antara Asean dengan China mengenai persoalan itu. ‘’Kita akan melibatkan China dalam persoalan itu,’’ tambahnya.
Baca Juga:
Persoalan lain yang dibahas adalah mengenai TKI yang terjadi di internal Asean. Saat ini terus diupayakan kesepakatan lebih mengikat mengenai aturan yang mengatur arus buruh migran antar negara Asean.
Turut juga dibahas dalam pertemuan itu konflik di semenanjung Korea. Meskipun cukup jauh dari Asia Tenggara, namun konflik dua sekandung itu dikhawatirkan menimbulkan gangguan dan persoalan tersendiri bagi Asean. Hal yang kini diupayakan Asean adalah mendorong dilanjutkannya dialog enam pihak yang pernah diupayakan dulu untuk mendamaikan duo Korea itu.
Dialog six partij ini melibatkan China, Korea Utara, Korea Selatan, Jepang, Rusia dan Amerika. ‘’Initinya kita mendorong dialog itu,’’ tambah Jose Tavares, Direktur Mitra Wicara ASEAN, Kementerian Luar Negeri. Pertemuan ini sendiri akan berakhir Minggu (16/1) yang akan ditutup dengan dialog lanjutan. (zul/jpnn)
LOMBOK BARAT--Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (Asean) meminta sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi untuk Myanmar mencabut sanksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Mengenang Fethullah Gülen, Pejuang Pendidikan Turki yang Menginspirasi Dunia