Malaysia Tahan 100 Pemeluk Syiah
Sabtu, 15 Januari 2011 – 05:50 WIB
KUALA LUMPUR - Di Malaysia, negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, warganya bebas menjadi Kristiani, Buddha, ataupun penganut Hindu. Tapi tidak dengan Syiah.
Beberapa pekan terakhir, polisi syariah Malaysia gencar melakukan operasi penggerebekan sejumlah tempat yang diduga dijadikan pusat kegiatan warga Syiah. Yang terbesar terjadi bulan lalu, polisi menggerebek rumah toko tiga lantai dan menahan 100 orang Syiah. Saat ditangkap, mereka sedang berkumpul memperingati wafatnya cucu Nabi Muhammad, yang meninggal pada 680 Masehi.
Baca Juga:
Penggerebekan pada 15 Desember lalu adalah yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Langkah represif aparat tersebut menciptakan ketakutan tersendiri di kalangan pemeluk Syiah yang terus berkembang di Negeri Ringgit tersebut. "Malaysia sepertinya akan menjadi sebuah negara ala Taliban yang hanya memperbolehkan satu aliran pemikiran," ujar seorang ulama ternama Asri Zainul Abidin seperti dilansir Associated Press, Jumat (14/1)
Meski dikenal mempunyai reputasi baik dalam hal toleransi beragama, Malaysia justru menunjukkan sebuah citra diskriminasi selama beberapa tahun belakangan. Pemerintah hanya mengakui satu aliran agama Islam, yakni Suni. Sementara semua aliran lain, termasuk Syiah, sekte terbesar kedua di dunia, dilarang.
KUALA LUMPUR - Di Malaysia, negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim, warganya bebas menjadi Kristiani, Buddha, ataupun penganut Hindu. Tapi
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia