Assad Kirim Milisi Bersenjata

Assad Kirim Milisi Bersenjata
Assad Kirim Milisi Bersenjata
Rahman memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah. Sebab, reruntuhan sekitar 23 gedung bertingkat yang menimbun sejumlah warga masih belum bisa digali. "Proses evakuasi sedang berjalan dan banyak warga yang masih terjebak di balik reruntuhan," tuturnya. Karena aliran listrik dan telepon terputus, Rahman khawatir proses evakuasi terhambat.

Omar Shaker, salah seorang warga Homs yang luput dari maut, menyatakan sangat ketakutan. Serangan lima hari berturut-turut itu membuat ciut nyali warga kota di utara ibu kota tersebut. "Sejak dini hari tadi (kemarin) desing peluru dan tembakan mortir serta roket tak henti terdengar. Seluruh infrastruktur kota hancur. Termasuk gardu listrik dan tandon air," keluhnya.

Situasi Homs, lanjut Shaker, sangat mengkhawatirkan. Selain harus bertahan dalam kegelapan, warga pun terpaksa menghemat makanan. Stok pangan semakin menipis dan mereka terisolasi dari dunia luar. "Telepon mati. Stok air bersih dan pangan mulai habis. Begitu juga dengan obat-obatan," katanya. Akibatnya, warga yang terluka pun tidak bisa secepatnya mendapat pertolongan.

Tindakan brutal rezim Assad membuat banyak warga memilih untuk meninggalkan Syria. Salah satunya adalah Younes al-Yousef yang melarikan diri ke Mesir. "Dulu, saya pendukung setia rezim Assad dan banyak mendapat keuntungan dari mereka. Tapi, kini saya sangat menantikan kejatuhan mereka," katanya dari apartemen yang dia sewa di pinggiran Kota Kairo.

DAMASKUS - Tekanan dunia dan upaya mengisolasi Syria tak mampu meluluhkan dan membuat gentar Presiden Bashar al-Assad. Janji penguasa 46 tahun itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News