Ataturk

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ataturk
Patung Ataturk di Antalya. Foto: Reuters

Di masa kejayaannya, kekhalifahan Turki Utsmani adalah superpower dunia yang kekuasaannya merentang sampai ke Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, dan sebagian Asia.

Turki Utsmani didirikan oleh Usman Bey di wilayah Turki pada 1299 sebagai sebuah kadipaten kecil di Anatolia.

Setelah 1354, kekuasaan Utsmaniyah mulai melintasi Eropa dan menaklukkan wilayah Balkan, dan menjadikan negara Utsmaniyah menjadi negara lintas benua.

Sultan Mehmed II berhasil menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur yang menjadi pusat kekuatan Kristen dengan menduduki ibu kota Konstantinopel pada 1453.

Di kalangan Islam Sultan Mehmed dianggap sebagai pahlawan besar dan dikenang sebagai Muhammad Al Fatih atau Muhammad Sang Penakluk.

Penaklukkan oleh Muhammad Al Fatih ini bukan sekadar kemenangan politik dan militer, tetapi menjadi sebuah pembuktian nubuwah.

Ratusan tahun sebeluimnya, Nabi Muhammad sudah memberikan nubuwahnya bahwa ia melihat pasukan Islam menancapkan kaki-kakinya di Konstantinopel yang merupakan jantung kekuasaan Barat yang Kristen.

Sepanjang abad ke-16 dan 17, di bawah kekuasaan Sultan Sulaiman Al Qanuni, Kesultanan Utsmani menjadi salah satu negara terkuat di dunia, menjadi imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, Kaukasus, Afrika Utara, sampai ke Tanduk Afrika.

Rencana menjadikan Mustafa Kamal Ataturk menjadi nama jalan di Jakarta mungkin akan mengungkit luka lama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News