Bahasyim Mengaku Uangnya Hasil Bisnis
Jalani Pemeriksaan Terdakwa di PN Jaksel
Selasa, 28 Desember 2010 – 07:49 WIB
JAKARTA - Kasus kepemilikan rekening dalam jumlah di luar kewajaran dengan terdakwa Bahasyim Assifie mulai masuk tahap akhir. Kemarin (27/12), persidangan mengagendakan pemeriksaan terdakwa. Selanjutnya, sidang akan memasuki tahap tuntutan jaksa sebelum akan diketuk palu vonis oleh majelis hakim terhadap mantan pejabat Ditjen Pajak itu. Dia mengungkapkan sudah mulai berbisnis sejak tahun 1972. Ketika itu, Bahasyim merintis usaha material dan bahan bangunan. Dua tahun kemudian, dia mulai marambah bisnis penjualan mobil pabrikan Eropa. Fotografi yang menjadi hobinya juga dikembangkannya menjadi bisnis hingga sempat memiliki tiga buah studio sebelum akhirnya dijual. "Bisnisnya (fotografi, Red) maju karena tidak ada pesaingnya," kata dia di hadapan majelis hakim yang diketuai Didik Setyo Handono.
Dalam pemeriksaan terdakwa tersebut, Bahasyim membantah dakwaan jaksa bahwa harta kekayaannya senilai Rp 64 miliar merupakan hasil tindak pidana korupsi dan pencucian uang (money laundering). Dia mengklaim uang tersebut merupakan hasil bisnisnya. "Itu semua hasil akumulasi bisnis," kata Bahasyim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Bahasyim membantah dakwaan jaksa penuntut umum yang menyebutkan kepemilikan rekeningnya senilai Rp 885,14 miliar. Uang yang dimilikinya mencapai Rp 60 miliar itu dalam rekening istri dan kedua anaknya. "Usaha saya sejak sebelum di Ditjen Pajak. Saya kerja keras sejak SMA, bisnis, tapi hasilnya seperti ini," keluhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kasus kepemilikan rekening dalam jumlah di luar kewajaran dengan terdakwa Bahasyim Assifie mulai masuk tahap akhir. Kemarin (27/12), persidangan
BERITA TERKAIT
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini
- Presiden Ingin Urusan Honorer Tuntas Tahun Ini, Pemda Mangkir Layak Diberi Sanksi
- Irjen Iqbal: Bhara Daksa 91 Bersaudara Selamanya
- Sekjen KLHK Imbau Rimbawan IPB University Jadi Teladan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- 22 Kloter Jemaah Calon Haji Terbang Perdana 12 Mei
- Kehangatan Bhara Daksa 91 Melepas Teman Purnatugas: Penuh Kebersamaan dan Kekeluargaan